Menjaga Kebersihan Lingkungan





Sumber foto: pixabay.com : kebersihan





الطَّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيمَانِ


“Kebersihan
adalah sebagian dari iman (yakni separuhnya)” 
(HR.
Muslim dari Abu Malik al Asy’ari)





Dalam kata hikmah disebutkan:


النَّظَافَةُ مِنَ اْلإِيمَانِ


“Kebersihan itu sebagian dari iman”





Islam memberikan perhatian yang sangat
khusus tentang pentingnya kebersihan. Karena di dalam kebersihan terdapat
ibadah dan taqarrub mendekatkan diri
kepada Allah. Bahkan merupakan suatu kewajiban dari berbagai kewajiban yang
ada. Hal ini kita dapati di hampir semua kitab-kitab syari’at Islam yang selalu
diawali oleh satu bab yang berjudul “Ath
Thaharah”,
yaitu An Nazhafah (kebersihan
). Bab inilah yang pertama dipelajari oleh seorang muslim dan muslimah dari
fikih Islam. Ini tak lain karena thaharah
merupakan kunci ibadah sehari-sehari (shalat), sebagaimana juga shalat adalah
kunci sorga.





Dalam wudhu’ misalnya, kita bersihkan
bagian-bagian anggota tubuh yang sering terkena kotoran, keringat dan debu,
seperti wajah termasuk mulut dan hidung, kedua tangan, kedua kaki, kedua
telinga dan kepala.





Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku. Lalu usaplah
kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan dua mata kaki. Dan jika kamu
junub, maka mandilah…” 
(Q.S. Al Maidah:
6)





Lebih dari itu Al-Qur’an dan Sunnah
menyanjung kebersihan dan orang-orang yang bersih dan menjaga kebersihan
lingkungannya. Allah SWT berfirman: 
“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang ber-taubat
dan menyukai
orang-orang yang menyucikan diri”. 
(Q.S. Al Baqarah:
222)





Jika taubat menghasilkan kesehatan mental,
sedang-kan kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik. Dan wahyu kedua
yang diterima Rasulullah SAW adalah: 
“Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan
dosa tinggal-kanlah.” (Q.S. Al Muddatsir: 4-5)





Perintah dalam ayat ini berbarengan dengan perintah
menyampaikan ajaran agama dan membesarkan nama Allah SWT. 
Rasulullah SAW bersabda:





إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ،
طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ، نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ فَنَظِّفُوْا
أَفْنِيَتِكُمْ وَلاَ تَشَبَّهُوْا بِاليَهُوْدِ





“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai
keindahan, baik dan menyukai kebaikan, dan bersih serta menyukai kebersihan.
Oleh karena itu, bersihkanlah halaman rumah kalian, dan janganlah kalian
menyerupaii Yahudi.” 
(H.R. Tirmidzi) 





Dalam ilmu kesehatan ditekankan bahwa
untuk menjaga diri dan menolak suatu penyakit, kita harus me-ngutamakan
kebersihan dalam segala hal. Bukan hanya kebersihan badan atau kulit saja yang
diajarkan Islam, tetapi juga kebersihan dan kesucian dalam sedikitnya lima hal:





Kebersihan lingkungan serta dan kesuciannya seperti rumah dan
pekarangan,

k
ebersihan dan kesucian badan, kebersihan dan kesucian
pakaian, kebersihan dan kesucian makanan dan k
ebersihan serta kesucian jiwa dan raga.





Rasulullah SAW sangat memperhatikan
kebersihan lingkungan semisalnya jalan dan mengancam setiap orang yang membuang sampah, bangkai
binatang atau apa saja yang dapat mengganggu jalan umum yang dilalui orang
banyak, yang dapat mengganggu kebersihan lingkungan.





Apalagi terhadap perbuatan-perbuatan yang
terkadang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang tidak mempertimbangkan apa
akibatnya. Padahal perbuatan itu termasuk sumber penyakit yang berbahaya dan
dapat menimbulkan polusi lingkungan. Lebih-lebih perbuatan itu jauh dari
ciri-ciri manusia yang beradab tinggi. Seperti buang air kecil maupun besar di
sembarang tempat, seperti; di tempat yang biasa dilalui orang atau tempat umum,
di tempat teduh, di air tergenang dan semisalnya. Bagi yang terbiasa, ia akan
me-mandang remeh hal ini. Namun ketahuilah, bahwa perbuatan seperti ini dapat
menyebabkan pelakunya dilaknat oleh Allah, malaikat-malaikat-Nya dan
orang-orang yang shaleh.





Rasulullah SAW sebagai suri tauladan bagi
ummat-nya telah memberikan contoh-contoh yang dapat dikerjakan oleh mereka.
Seperti masalah menjaga dan memelihara kebersihan yang mungkn dianggap orang
hal yang remeh, namun mendapat perhatian serius oleh beliau. Lihatlah misalnya,
betapa beliau menjaga kebersihan pakaian, mem-perhatikan kebersihan dan
kesehatan mulut, gigi, sampai hal 
menjaga kebersihan saat kita bangun dari tidur.





“Andai tidak memberatkan umatku, pasti aku
menyuruh mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat.” 
(H.R. Jama’ah)





Kebersihan batin bermula dari kebersihan
lahir, dan bersihnya lahir pertanda bersihnya batin. Jaga dan peliharalah
kebersihan; lahiriyah maupun bathiniyah, pribadi, keluarga maupun
lingkungan. Ingatlah! Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang menyintai
kebersihan. Allahu a’lam








H.
A. R. Ibnu Hamsani



Post a Comment for "Menjaga Kebersihan Lingkungan"