NEWS - Kaum milenial rupanya masih betah berlama-lama tinggal di rumah orang tua. Kebanyakan dari mereka baru akan hidup mandiri jika sudah menikah. Kebudayaan Timur juga ikut memengaruhi keputusan seseorang untuk tinggal terpisah dari orang tua.
Rumah.com Property Affordability Sentiment Index melakukan survei terhadap 1.000 orang di kota-kota di Indonesia ditujukan untuk mengetahui respons pasar dari sisi permintaan, sekaligus untuk menciptakan transparansi informasi untuk konsumen. Dari total responden, sebanyak 63% di antaranya berada di golongan generasi milenial, yakni usia 22-35 tahun. Dari total responden milenial ini, sebanyak 51% mengaku masih tinggal di rumah orang tua.
Rumah.com sebagai pemimpin pasar properti online di Indonesia selalu mengambil peran aktif untuk mengetahui kondisi terkini industri properti di Indonesia. Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 ini melengkapi Rumah.com Property Index yang menyajikan lebih dari 400.000 data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya. Lebih jauh, survei Rumah.com Property Afford ability Sentiment Index H2-2018 menunjukkan bahwa mayoritas responden milenial menetapkan rencana untuk keluar dari ru mah orang tua pada rentang usia 25-30 tahun.
Ketika diminta untuk menyebutkan alasan-alasannya, sebanyak 59% menyertakan belum menikah sebagai salah satu faktornya. Alasan lain yang banyak disertakan adalah belum punya uang (53%). Sementara alasan menjaga orang tua dicantumkan oleh 47% responden. Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan berpendapat bahwa hasil survei ini menunjukkan keputusan untuk membeli rumah masih amat dipengaruhi oleh budaya ketimuran. Banyak orang melihat rumah adalah kebutuhan bagi orang yang sudah berkeluarga sehingga sebelum menikah, kebanyakan orang belum memikirkan untuk membeli rumah.
“Pemikiran ini perlu di-challenge kembali. Saat sudah menikah, apa lagi punya anak, kebutuhan finansial akan semakin besar,” ujar Ike. Ike mengatakan, ketika menikah, masyarakat kita terbiasa untuk mengeluarkan banyak uang untuk resepsi. Ike mengatakan, ketika kemudian selepas menikah akan memiliki anak, lalu masih harus mempersiapkan untuk biaya persalinan. Lalu masa depan anak-anak dan kebutuhan sehari-hari. Jika ditambah dengan biaya cicilan rumah, beban finansial itu akan semakin besar. “Yang banyak terjadi, kebutuhan membeli rumah akhirnya dikorbankan dan sebuah keluarga mengandalkan tinggal di rumah orang tua,” kata Ike.
Justru pada masa muda, saat masih lajang atau belum punya anak, beban penghasilan belum terlalu besar. Ada baiknya mulai mencicil membeli rumah. Untuk yang memiliki jenis pekerjaan formal, cicilan tetap dengan jangka panjang dapat dipilih. Untuk yang bekerja sektor informal atau musiman, bisa dengan mengumpulkan uang hasil proyek pekerjaan secara cermat. Dengan demikian, DP bisa besar sehingga bisa atur masa cicilan tidak terlalu lama. Beban finansial saat menikah nanti bisa lebih ringan sehingga bisa membina rumah tangga dengan lebih mandiri di rumah sendiri.
Ditambah lagi, semakin lama menunggu, harga rumah akan semakin tinggi. “Meski bisa tinggal gratis di rumah orang tua, akan tetap lebih baik jika memiliki rumah sendiri untuk menghindari potensi konflik. Misalnya jika orang tua meninggal dan harta waris itu harus dibagi-bagi. Atau lebih baik lagi jika orang tua tinggal di rumah kita sendiri dan menyewakan rumah orang tua untuk mencukupi kebutuhan orang tua,“ sebut Ike. Rumah.com sebagai portal properti online terdepan di Indonesia membantu para pencari properti untuk mengambil keputusan membeli properti dengan percaya diri.
Meskipun tergolong lama dalam memutuskan untuk tinggal terpisah dari orang tua, para milenial ini rupanya tetap menyadari pentingnya punya rumah sendiri. Sebanyak 87% responden milenial yang mengaku masih tinggal di rumah orang tua mengaku sudah merancang strategi untuk membeli rumah. Saat ditanya strategi apa saja yang digunakan untuk membeli rumah pada masa mendatang, sebanyak 65% responden menyertakan “Menabung Bulanan” sebagai salah satu strateginya. Kemudian cara lain yang juga dipilih adalah berinvestasi, sebesar 32%.
Post a Comment for "Survei Membuktikan Generasi Milenial Masih Betah Tinggal dengan Orang Tua"