Hikmah Shalat Bagi Kesehatan








“Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah
shalat. Seungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. ”
 
(Q.S. Al ‘Ankabut : 45)





Dalam rangka membina kesehatan manusia.
Islam membuat pedoman-pedoman secukupnya. Salah satunya adalah shalat lima
waktu. Mungkin selama ini kita belum menyadari apa sesungguhnya hikmah dibalik
gerakan shalat itu. Mengapa kita harus berdiri tegak dan lurus (bagi yang
mampu), ruku’,
i’tidal, sujud dan duduk (tahuyat) di dalam shalat? Tidakkah kita
menyadari bahwa setiap gerakan itu mengandung unsur olah raga? Yang ternyata
dapat menyehatkan jasmaniyah (tubuh) serta berefek positif terhadap kesehatan
rohani (mental/jiwa) bagi yang melaksanakannya.





Demikian menurut ahli. Prof. DR. H.A.
Saboe dalam bukunya Hikamh Kesehatan dalam Shalat, 1986.  Sedangkan ahli lain, Syekh Hakim Abu Abdullah
Ghulam Hoiruddin dalam bukunya The Book of Sufi Healding (Kitab Al
Timn Al Rauhii As Suufi
), juga dalam versi Indonesia mengatakan bahwa
shalat dikerjakan dalam delapan posisi yang masing-masing dapat memberikan efek
positif terhadap siri seseorang. Dan ahli lain ada yang menyebutkan ada 12 atau
lebih posisi dalam shalat.





Posisi 1: Berdiri tegak, pandangan ke arah tempat
sujud dan menghadap kiblat.   Dengan
posisi ini, tubuh merasa bebas dari beban, karena pembagian beban yang sama pada kedua kaki. Punggung
lurus sehingga akan memperbaiki postur tubuh. Pandangan dipertajam dengan
memfokuskan pada tempat sujud. Otot-otot punggung bagian atas dan bawah
dilemaskan, pusat otak bagian atas dan bawah dipadukan membentuk satu kesatuan
tujuan.





Posisi 2: Berdiri tegak dengan kedua tangan bersedekap
di dada.
 Dengan posisi ini dapat
diperpanjang konsentrasi pengendoran kaki dan punggung. Membaca ayat-ayat Al
Qur’an atau doa dapat merangsang penyebaran 99 Nama Tuhan (Asmaul Husna) ke
seluruh tubuh, pikiran dan jiwa. Suara vokalnya akan merangsang jantung,
kelenjer gondok (tyroid), kelenjer pineal, kelenjer bawah otak, kelenjer
adrenal dan paru-paru serta akan membersihkan dan mengeringkan semua organ
tersebut. Juga dapat menciptakan sirkulasi darah, terutama aliran darah kembali
ke jantung, serta produksi getah bening dan jaringan yang terkumpul dalam
kantong-kantong kedua persendian itu menjadi lebih baik, gerakannya menjadi
lancar dan dapat menghindarkan diri dari penyakit di persendian, misalnya
reumatik.





Posisi 3 : Ruku’ Posisi ini dapat melonggarkan otot-otot punggung bawah, paha
dan betis. Darah dipompa ke batang tubuh bagian atas. Juga dapat melonggarkan
otot-otot perut, abdomen dan ginjal. Dengan ruku’ ternyata tulang punggung
(vertebrae) dapat tetap berada dalam keadaan baik, karena persendian diantara
badan-badan ruas tulang belakang (corpus vertebrae) tetap lembut dan lentur.
Dapat memudahkan persalinan bagi wanita yang melahirkan. Selain itu, ruku’
dapat menciptakan konsentrasi secara serentak antara otot-otot pinggang,
sehingga penyakit pembungkukan tulang punggung (scloise) yang sering dialami
terutama oleh anak-anak karena sikap duduk yang salah saat menulis atau membaca
dapat dihindarkan.





Posisi 4:     Bangkit dari ruku’ (I’tidal)  Gerakan ini me-nyebabkan darah segar yang
bergerak naik ke batang tubuh saat ruku’ akan kembali ke keadaan semula dengan
membawa toksin. Tubuh menjadi santai kembali dan melepaskan ketegangan.





Posisi 5: Sujud Secara
ilmiah sujud dapat menye-babkan otot-otot menjadi besar dan kuat terutama
otot-otot dada, sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh dada
tidak kuat. Lutut yang membentuk sudut yang tepat memungkinkan otot perut
berkembang dan dapat mencegah pembesaran di bagian tengah perut. Sujud juga
menyebabkan 20 % oksigen yang ada pada tubuh akan mengalir ke otak, sehingga
aliran darah dalam otak semakin lancar. Sujud dapat pula memperlancar aliran
darah ke bagian atas tubuh terutama kepala (mata, hidung, dan telinga) serta
paru-paru yang memungkinkan toksin-toksin dibersihkan oleh darah. Ternyata sujud
dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan menambah elastisitas tulang. Pada
saat sujud, semua otak akan berkontraksi, bukan saja otot menjadi besar dan
kuat, tapi urat-urat darah sebagai pembuluh nadi  (arteria), pembuluh darah balik (venae),
serta urat-urat getah bening akan terpijat atau terurut. Sehingga peredaran
darah dan lympa akan lancar. Disamping itu membantu kelancaran kerja jantung
dan menghindarkan pengerutan dinding-dinding pembuluh darah
(arterio-scelerosis). Gerakan sujud juga dapat mengahasilkan energi panas  yang dibutuhkan oleh proses pencernaan
makanan oleh tubuh. Satu hal lagi, bahwa adalah merupakan esensi dari ibadah
shalat.





Posisi 6: Duduk diantara dua sujud (tasyahud
Awwal/Duduk iftirasy).
Sikap
ini dapat membantu meng-hilangkan efek racun pada hati dan merangsang gerakan
paristaltik usus besar, serta akan membantu proses pencernaan dengan mendesak
turun isi perut.





Posisi 7:  Sujud ke dua setelah duduk Iftirasy.
Pengulangan sujud yang lama dalam beberapa detik dapat membersihkan sistem
pernafasan, peredaran darah dan saraf, juga penyebaran oksigen ke seluruh tubuh
akan lebih lancar dan menciptakan keseimbangan sistem saraf simpatik dan para
simpatik.





Posisi 8:     Tasyahud Akhir/duduk Tawaruq  Posisi  ini hampir sama manfaatnya dengan dengan
posisi 6 (duduk Iftirasy). Pada kedua sikap duduk ini, sebenarnya kita duduk
dengan otot-otot pangkal paha. Dimana di dalamnya terdapat salah satu saraf
pangkal paha yang besar yaitu di atas kedua tumit kita, tumit dilapisi oleh
sebuah otot yang berfungsi sebagai bantal, sehingga tumit menekan otot-otot
pangkal paha serta saraf pangkal paha dan 
pijatan atau tekanan tersebut ternyata dapat menghindarkan atau
menyembuhkan penyakit  saraf pangkal paha
(neuralgia) yang terasa sakit, nyeri dan sengal.





Kesimpulannya, jika shalat kita kerjakan
dengan sebenar-benarnya (sesuai gerakan dan syari’at), Insya Allah ia dapat
melindungi, mencegah bahkan meyembuhkan dari sekumpulan penyakit ringan maupun
berat.








Oleh : Nizom
Helmi, 
Pernah di publish oleh bulletin MUMTAZ



Post a Comment for "Hikmah Shalat Bagi Kesehatan"