Wanita Shalehah






إِنَّ الْمُسْلِمِينَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ
وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ
وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ
وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ
مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا





“Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki perempuan yang mu’min, laki-laki
dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’,
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut narna Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar.”
(QS. Al –Ahzab: 35)





Wanita adalah
suatu mata air kebahagiaan dalam kehidupan. sumber kasih sayang. Wanita adalah
tiang dan rahasia kesuksesan laki-laki, wanita dapat membangkitkan keberanian
dan semangat laki-laki, menanamkan rasa cinta dan gairah dalam pekerjaan,
melahirkan sifat sabar dan tabah, melenyapkan rasa lelah dan letih. membuat
tabiatnya lembut serta perasaannya halus.





Seorang
pujangga mengatakan: “Wanita adalah ibarat cermin…. padanya kamu bisa
melihat segala sesuatu mengenai dirimu, dan milikmulah segala yang kamu lihat
itu...
dia akan menjadi syaithan apabila kamu merusaknya... dan dia akan menjadi
malaikat apabila kamu memper-baikinya”





Wanita idaman
dan idola bagi seorang mukmin adalah wanita mukminah, shalehah. Seorang
wanita yang senantiasa memelihara kehormatan dirinya dan beribadah kepada
Rabb-nya. Jika kelak ia rnenjadi seorang istri, ia menjadi istri yang
shalehah
dan jika ia menjadi seorang ibu, maka ia akan menjadi ibu yang
shalehah.
Yang gemar beriba-dah kepada Allah, yang memelihara dirinya. Hak
suaminya dan kehormatannya. Juga menjaga harta dan anak-anaknya, berlaku baik
terhadap suami dan keluarganya, tetangganya maupun mengatur rumah tangganya,
yang merupakan kekuasaan khusus dan telah Allah SWT jadikan dia sebagai ratu di
rumahnya.





Rasulullah
saw. bersabda:“Dunia secara keseluruhan adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan adalah wanita/ istri shalehah” (HR. Muslim & Ahmad)





Rasulullah
saw mengingatkan kita, jika kita ingin mencari pasangan hidup (istri) baik
untuk diri kita atau untuk adik, kakak atau anak kita, hendaklah kita rnencari
dan memilih seorang wanita yang memiliki kematangan atau pengetahuan tentang
agamanya. Janganlah yang rnenjadi dasar pilihan kita kepada calon pendamping
dikarenakan kecantikannya atau kekayaannya saja tanpa mengutamakan agamanya.
Karena hanya agamanyalah yang dapat melestari-kan mahligai perkawinannya.





Rasulullah
saw. Bersabda : “Wanita itu dinikahi karena empat perkara “harta,
keturunan, rupa dan agama. Pilihlah Wanita yang beragama. Mudah-mudahan kamu
beruntung” (HR. Bukhari & Muslim)





“Janganlah
kamu nikahi wanita karena kecantikannya, sebab kecantikannya itu dapat
menjerumuskannya, dan janganlah kamu nikahi mereka karena hartanya, sebab
hartanya itu bisa membuat mereka durhaka. Akan tetapi nikahilah karena
agamanya. (Ketahuilah bahwa sesungguhnya) budak wanita hitam yang agamis jauh
lebih utama” (HR. Az Zubaidi)





Sebuah
perkawinan yang dijanjikan Allah dengan curahan “sakinah, mawaddah wa
rahmah”
adalah perkawi-nan yang dilakukan dengan tuntunan agama (Islam) dan
rumah-tangganya dihiasi dengan ajaran agama (Islam) pula. Betapa bahagianya
seorang suami yang mukmin jika didam-pingi dalam hidupnya oleh seorang istri shalehah.
Di antara tanda-tanda seorang istri itu dikatakan shalehah. sebagaimana hadits
Rasulullah saw. berikut ini.





“Tidak ada
yang lebih bermanfaat bagi seorang mukmin setelah ketakwaannya kepada Allah
Azza Wa Jalla daripada istri shalelah. (Yaitu) yang apabila diperintah ia
selalu patuh, jika dipandang menyenangkan, jika diberi sesuatu dia mene-rimanya
dengan baik,
dan jika ditinggal (suaminya tidak berada di sisinya) dia menjaga dirinya dan harta suaminya” (HR. Ibnu Maajah)





Dan rahim
wanita lahirlah generasi-generasi penerus bagi agama dan bangsa. Dari tangan
yang penuh kasih dan sayang seorang ibu, dan dari pendidikan yang dia berikan
kepada anak-anaknya sejak dari kandungan hingga mereka dewasa sangat
berpengaruh dalam membentuk mentalitas dan akhlaq anak-anaknya. Di
sinilah peran ibu sangat berarti dan menentukan.





“lbu adalah
ibarat sekolah yang apabila kamu persiapkan dengan baik berarti kamu
mempersiapkan bangsa yang baik akarnya.Ibu adalah guru dari sekalian guru yang
pertama dan utama. Pengaruhnya menjangkau seluruh pelosok dunia”.





Allah SWT
telah rnenempatkan pada diri wanita sebagai karakteristik khusus yang sesuai
dengan misinya sebagai pendidik keluarga. Sebab, di dalarn diri wanita
ter-kandung kelembutan yang membuatnya lebih tegar dibanding laki-laki dalam
membesarkan dan mendidik anak-anaknya.





Sangat pantas
jika Rasulullah rnemerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orangtua, dan
terutama kepada ibu. Diriwayatkan, seseorang menemui Rasulullah saw. seraya
bertanya:
“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak mendapatkan baktiku? beliau menjawab,
“Ibumu”
Orang itu bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibu-mu”
Lalu ia bertanya, “Kemudian siapa lagi ?” Beliau men-jawab,
“Ibumu”. Kemudian siapa lagi?
Beliau menjawab, “Bapakmu” (Muttafaqun
‘Alaih).
Allahu 'Alam 





                                                                                                                                 Muslim Zakaria


















Post a Comment for "Wanita Shalehah"